Bengkulu Utara, Worlsiber.Com – Unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Bengkulu, yang di komandoi Sonti Bakara, SH, Juhaili, S.IP, dan Herliyanto, S.IP, beserta anggota dewan maupun stab sekretariat dewan, mengucapkan selamat Dirgahayu provinsi Bengkulu, Ke 54, hal ini disampaikannya pada hari jum’at (18/11/2022).
Ketiga unsur pimpinan DPRD BU, mengajak seluruh masyarakat untuk mewujudkan provinsi Bengkulu, yang maju, tangguh di segala bidang melalui pembangunan ekonomi.
Lanjut Sonti, Juhaili, dan Herliyanto, sekilas Sebagai pengetahuan, untuk kita, Bengkulu merupakan Provinsi di Sumatera yang terletak pada koordinat 5°40’ – 2° 0’ LS 40’ – 104° 0’ BT dengan luas area sebesar 19.788.70 km2 (7,640,46 ) yang berbatasan dengan, Utara Sumatera Barat, Selatan dengan Lampung, Barat Samudra Hindia, Timur Jambi dan Sumatera Selatan.
Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti kerajaan Sungai Serut, kerajaan Selebar, kerajaan Patpetulai, kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung dan Kerajaan Marau Riang dibawah Kesultanan Banten mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Indera Pura semenjak abad ke XVII. Berithis East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada bengcoolen/ coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti Tanah Patah. Wilayah ini adalah wilayah patahan Gempa Bumi yang paling aktip di dunia dan kemudian gudang penyimpanan ditempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralp Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setalah pelabuhan Banten jatuh ketangan VOC, dan EIC dilarang berdagang disana. Traktat dengan kerajaan Selebar pada tanggal 12 tahun 1685 mengijinkan Inggris untuk mendirikan Benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 disekitar Muara Sungai Serut.
Sejak 1713, dibangun Benteng Marlboro selesai 1719 yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
Penemuan deposit emas didaerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad XIX menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke XX. Saat ini, kegiatan penambangan komersial pernah dihentikan sejak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktifis pendukung kemerdekaan termasuk Soekarno. Dimasa inilah Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam Provinsi Sumatera Selatan. Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi Provinsi ke-26 termuda setelah Timor-timur. Wilayah provinsi Bengkulu yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 9 tahun 1967 tersebut meliputi wilayah bekas Keresidenan Bengkulu dengan luas wilayahnya 19.813 km2, terdiri dari empat Daerah Tingkat II, yaitu Kotamadya Bengkulu yang terdiri dari dua kecamatan, Kabupaten Bengkulu Utara (ibukota Argamakmur) yang terdiri dari 13 kecamatan, Kabupaten Bengkulu Selatan (ibukota Manna) yang terdiri dari 11 kecamatan, dan Kabupaten Rejang Lebong (ibukota Curup) yang terdiri dari 10 kecamatan.