worldsiber.com – Perusahaan-perusahaan penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, seperti Shell Indonesia, Vivo Energy, dan BP-AKR, telah serempak menurunkan harga produk BBM mereka mulai 1 Juni 2024. Hanya PT Pertamina (Persero) yang memilih mempertahankan harga BBM non subsidi mereka sama seperti harga bulan Mei 2024.
Misalnya, di SPBU Shell, harga BBM jenis Shell Super kini dijual seharga Rp14.580 per liter, turun dari sebelumnya Rp15.530 per liter. Shell V Power sekarang dibanderol Rp15.400 per liter, sebelumnya Rp16.350 per liter. Untuk produk Shell Diesel Extra, harganya turun menjadi Rp14.670 per liter dari sebelumnya Rp16.130 per liter.
Sementara itu, SPBU Pertamina tidak mengubah harga BBM non subsidi mereka sejak beberapa bulan terakhir. Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan keputusan untuk tidak mengubah harga BBM didasarkan pada beberapa faktor yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga BBM non subsidi. Aturan ini mempertimbangkan nilai tukar dolar AS dan Mean of Platts Singapore (MOPS).
“Penyesuaian harga BBM nonsubsidi memang mengacu pada regulasi. Namun, dalam kondisi saat ini, kami mendukung upaya Pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian,” ujar Irto dalam keterangan tertulis pada Senin (3/6/2024).
Dia menambahkan, meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren kenaikan dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika melemah, Pertamina tetap tidak menaikkan harga BBM non subsidi pada bulan Juni 2024.
Berikut adalah daftar harga BBM di seluruh SPBU di Indonesia per 1 Juni 2024:
Pertamina:
– Pertamax: Rp 12.950/liter
– Pertamax Green 95: Rp 13.900/liter
– Pertamax Turbo: Rp 14.400/liter
– Dexlite: Rp 14.550/liter
– Pertamina Dex: Rp 15.100/liter
Shell:
– Shell Super: Rp 14.580/liter
– Shell V Power: Rp 15.400/liter
– Shell V-Power Diesel: Rp 15.340/liter
– Shell Diesel Extra: Rp 14.670/liter (hanya di Jawa Timur)
– Shell V-Power Nitro: Rp 15.630/liter (kecuali di Jawa Timur)
BP-AKR:
– BP Ultimate: Rp 15.400/liter
– BP 92: Rp 14.500/liter
– BP Diesel: Rp 15.430/liter (kecuali di Jawa Timur)
– BP Ultimate Diesel: Rp 14.670/liter (hanya di Jawa Timur)
Vivo:
– Revvo 90: Rp 13.500/liter
– Revvo 92: Rp 15.000/liter
– Revvo 95: Rp 15.850/liter
Penurunan harga BBM oleh perusahaan-perusahaan ini menunjukkan upaya mereka untuk tetap kompetitif di pasar serta merespons dinamika harga minyak global. Meskipun demikian, langkah Pertamina untuk mempertahankan harga BBM non subsidi juga mencerminkan kebijakan strategis perusahaan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.
Kondisi harga minyak dunia yang cenderung meningkat serta nilai tukar Rupiah yang melemah terhadap dolar AS memberikan tekanan pada perusahaan penyedia BBM. Namun, dengan mempertahankan harga, Pertamina berusaha mendukung kebijakan pemerintah dalam menstabilkan ekonomi nasional.
Harga BBM di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah harga minyak mentah dunia, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS, serta biaya distribusi dan penyimpanan. Kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting dalam menentukan harga BBM, terutama dalam konteks menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
Penurunan harga BBM oleh beberapa perusahaan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi konsumen dengan mengurangi beban biaya transportasi. Hal ini juga dapat membantu menstabilkan inflasi karena harga BBM yang lebih rendah dapat mengurangi biaya produksi dan distribusi barang dan jasa.
Namun, stabilitas harga yang dipertahankan oleh Pertamina menunjukkan adanya upaya untuk menjaga keseimbangan dalam menghadapi fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar Rupiah. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa sektor energi tetap kuat dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Perubahan harga BBM oleh perusahaan-perusahaan seperti Shell, Vivo, dan BP-AKR mencerminkan respons terhadap kondisi pasar global dan domestik. Sementara itu, keputusan Pertamina untuk mempertahankan harga menunjukkan komitmen untuk mendukung stabilitas ekonomi nasional. Dalam situasi ekonomi yang dinamis, strategi ini penting untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan konsumen dan stabilitas pasar.
Dengan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga BBM, masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan harga dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam penggunaan energi. Langkah-langkah strategis dari perusahaan penyedia BBM dan kebijakan pemerintah akan terus memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.