Nenek Nurbaina Mendapatkan Rumah Baru Berkat Bantuan AssistCare Indonesia

Nenek Nurbaina Mendapatkan Rumah Baru Berkat Bantuan AssistCare Indonesia

WorldSIBER.com – Nenek Nurbaina (83 tahun) yang sempat viral di media sosial karena tinggal di rumah yang memprihatinkan, kini mendapatkan bantuan besar dari AssistCare Indonesia. Rumahnya yang dulu mirip kandang ternak telah dirubuhkan, dan di tempatnya sedang dibangun rumah baru. Nenek Nurbaina akan tinggal bersama putranya, Aswir (64 tahun), di rumah yang baru tersebut.

Pembangunan rumah Nenek Nurbaina yang berlokasi di Jorong Sawahlaweh, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, sepenuhnya didanai oleh AssistCare Indonesia. Perusahaan jasa konsultasi kesehatan yang membantu pasien berobat ke Singapura dan Malaysia ini berkomitmen menyelesaikan pembangunan dalam 21 hari kerja.

Bacaan Lainnya

“Kami menanggung semua biaya pembangunan rumah. Sedangkan untuk perabotan atau isi dalam rumah, silakan kalau ada pihak lain yang ingin membantu,” kata pemilik AssistCare, Ade Nusyirwan, Sabtu (15/6/2024).

Ade Nusyirwan dan timnya bertemu dengan Nenek Nurbaina, Wali Nagari Tungkar Yusrizal Dt Pado, Ketua LPM Masyudha Putra, serta tokoh masyarakat dan pemuda setempat. Mereka bersama-sama memutuskan bahwa AssistCare akan menangani pembangunan rumah Nenek Nurbaina secara penuh.

Selain itu, donasi yang sebelumnya dikumpulkan oleh Generasi Muda Sawahlaweh (Gemusa) dan Pemerintah Nagari Tungkar akan dialihkan untuk membangun rumah Afrianto atau Kanto Uk-Ek (43), seorang pemuda disabilitas yatim-piatu yang rumahnya berada di samping rumah Nenek Nurbaina.

Menurut Yusrizal Dt Pado, donasi yang terkumpul untuk rumah Afrianto hingga Rabu (19/6/2024) mencapai Rp15.015.000. Dana ini berasal dari berbagai pihak, termasuk Bupati Safaruddin Dt Bandaro Rajo dan Baznas Limapuluh Kota sebesar Rp7 juta, pengusaha Wahyudi Thamrin sebesar Rp2,5 juta, serta sumbangan dari perantau dan tokoh masyarakat setempat.

Selain donasi uang, bantuan bahan bangunan juga diterima, seperti kayu kelapa dari pengusaha Roy Marten senilai Rp3,6 juta, pasir dan krekel dari Nengsih Yossefha, dan atap seng dari Hj Empita.

Pembangunan kedua rumah ini akan berlangsung secara bersamaan. Jika donasi berlebih, mereka berencana merehab ringan rumah Tek Nuni yang berada di seberang rumah Nenek Nurbaina. Namun, jika donasi tidak mencukupi, prioritas akan diberikan kepada rumah Nenek Nurbaina dan Afrianto.

Saat ini, kedua rumah tersebut belum terpasang aliran air bersih dan listrik. Pengurus Pamsimas Sawahlaweh akan menangani air bersih, sedangkan untuk listrik, masyarakat berharap ada bantuan dari PLN.

Editor: Redaksi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *