Worlsiber.com – Perhelatan PON XXI Aceh-Sumut di Stadion Blang Asan, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, yang semestinya menjadi momen kebanggaan nasional, tak luput dari sejumlah masalah yang mengundang perhatian publik. Salah satu isu yang mencuat adalah keluhan mengenai penanganan asumsi makan dan minum bagi para anggota pemadam kebakaran yang bertugas di lokasi acara. Forum Kerukunan Anak Bangsa (FORKAB) Kabupaten Pidie, melalui ketuanya, Muhammad Daud, turut memberikan perhatian serius terhadap situasi ini.
Muhammad Daud, Ketua FORKAB Pidie, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan tinjauan menyeluruh terkait anggaran yang disiapkan oleh pemerintah pusat untuk penyelenggaraan PON XXI. Menurutnya, pengelolaan anggaran ini perlu diperiksa secara teliti, terutama dalam hal pembiayaan untuk asupan gizi dan makanan bagi para petugas di lapangan, termasuk anggota pemadam kebakaran. Setiap komponen anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah pusat seharusnya memiliki standar biaya yang mencakup berbagai kebutuhan, termasuk makanan.
“Pemerintah Kabupaten Pidie harus segera melakukan kroscek terkait kondisi ini. Evaluasi yang menyeluruh diperlukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam pelaksanaan, atau memang anggaran dari pemerintah pusat yang minim, atau ada kendala lain yang menyebabkan masalah ini,” ujar Muhammad Daud.
Selain itu, Ketua FORKAB juga menyoroti pentingnya pengawasan ketat dalam realisasi anggaran yang bersumber dari pemerintah pusat. Pengawasan ini dianggap penting untuk memastikan bahwa anggaran digunakan dengan tepat dan tidak disalahgunakan. Dalam hal ini, Muhammad Daud menekankan bahwa instansi terkait harus lebih waspada dan teliti dalam mengawasi penggunaan dana, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan pokok para petugas yang bertugas dalam rangka menyukseskan PON XXI.
“Karena ini menyangkut anggaran dari pusat, maka pengawasan harus dilakukan dengan baik dan menyeluruh. Setiap detail penggunaannya harus diawasi agar tidak terjadi penyalahgunaan atau ketidakcocokan dalam alokasi dana,” tambahnya.
Berdasarkan pantauan FORKAB di lapangan, kondisi para anggota pemadam kebakaran yang bertugas di bawah naungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie cukup memprihatinkan. Menurut laporan, tidak ada makanan yang disediakan bagi para petugas ini selama berlangsungnya kegiatan PON di Stadion Blang Asan, Sigli. Kondisi ini menjadi sorotan tajam dari FORKAB, terutama mengingat betapa pentingnya peran para petugas pemadam kebakaran dalam menjaga keamanan selama acara berlangsung.
Salah satu sumber dari anggota pemadam kebakaran menyampaikan keluhannya terkait minimnya fasilitas yang disediakan. “Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Bahkan untuk kebutuhan pokok seperti nasi pun tidak tersedia,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Kendati demikian, para anggota pemadam kebakaran tetap melaksanakan tugas mereka dengan penuh dedikasi. Mereka tetap standby dan bekerja ekstra demi menyukseskan penyelenggaraan PON XXI, meskipun fasilitas yang mereka terima jauh dari memadai. Dedikasi dan semangat mereka patut diacungi jempol, meskipun dalam kondisi yang serba terbatas.
Masalah ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Pidie dan instansi terkait. Pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makanan dan minuman, adalah hal mendasar yang harus disediakan bagi para petugas yang bekerja di lapangan, terutama dalam acara sebesar PON XXI. Kesejahteraan para petugas tidak boleh diabaikan, mengingat peran penting mereka dalam menjaga kelancaran dan keamanan acara.
Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa anggaran yang disediakan oleh pemerintah pusat digunakan secara efektif dan efisien. Koordinasi yang baik antara berbagai instansi terkait juga sangat diperlukan untuk menghindari masalah-masalah seperti ini di masa depan.
Keluhan-keluhan yang muncul terkait penanganan makan dan minum bagi para petugas di PON XXI ini harus dijadikan pelajaran berharga bagi penyelenggaraan event-event besar di masa mendatang. Evaluasi yang menyeluruh perlu dilakukan untuk memastikan bahwa masalah serupa tidak terulang lagi. Pemerintah daerah dan pusat harus duduk bersama untuk membahas kendala-kendala yang muncul, serta mencari solusi yang efektif agar para petugas di lapangan bisa mendapatkan fasilitas yang layak sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka.
Muhammad Daud berharap bahwa pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini. “Kami mengharapkan pemerintah tidak hanya mendengar keluhan, tetapi juga segera bertindak untuk memastikan kesejahteraan para petugas yang bekerja keras di lapangan,” pungkasnya.
Selain itu, FORKAB Pidie akan terus memantau perkembangan terkait penanganan isu ini. Mereka berkomitmen untuk terus menyuarakan kepentingan para petugas yang kerap kali terabaikan dalam situasi-situasi seperti ini. (Jef)