BENGKULU, WorldSiber.com – Publik terus bertanya-tanya tentang keberadaan mobil Toyota Fortuner yang dikabarkan terkait dengan Bendahara Sekretariat DPRD (Setwan) Provinsi Bengkulu. Hingga kini, kendaraan tersebut belum terlihat di area parkir kantor Setwan, menimbulkan banyak spekulasi. Ke mana sebenarnya mobil itu menghilang?
Pakar hukum Bengkulu, Rustam Efendi, menyoroti penggunaan kendaraan mewah oleh seorang bendahara yang tugas utamanya hanya mengelola keuangan, bukan sebagai pejabat eselon tinggi yang berhak atas fasilitas dinas eksklusif. “Secara struktural, jabatan bendahara tidak membutuhkan kendaraan sekelas Fortuner. Ini bisa menjadi indikasi adanya kejanggalan dalam birokrasi,” ujar Rustam.
Lebih lanjut, Rustam mempertanyakan pihak yang berperan dalam mempertahankan posisi bendahara tersebut. Beredar rumor bahwa ada sosok berpengaruh yang melindunginya, membuatnya tetap berada di jabatan tersebut tanpa tergeser. “Apakah ada ‘raja kecil’ yang berkuasa di balik layar? Jika benar, ini tentu menjadi preseden buruk bagi tata kelola pemerintahan di Bengkulu,” tegasnya.
Meskipun demikian, Rustam meyakini bahwa Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, tidak memiliki keterlibatan dalam polemik ini. Ia menilai bahwa Helmi Hasan selama ini fokus pada kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. “Saya tidak percaya ada kaitan antara bendahara ini dengan Gubernur Helmi Hasan. Beliau memiliki rekam jejak yang baik dalam menjalankan pemerintahan yang transparan,” tambahnya.
Rustam pun mendesak Gubernur Bengkulu untuk segera memberikan tanggapan terhadap isu yang semakin berkembang. “Gubernur perlu segera merespons agar spekulasi tidak semakin liar. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa pemerintahan saat ini tidak tunduk pada kepentingan segelintir orang,” katanya.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak Sekretariat DPRD Bengkulu belum memberikan pernyataan resmi mengenai keberadaan Toyota Fortuner tersebut. Publik pun terus menunggu kejelasan terkait dugaan penyalahgunaan fasilitas dalam lingkungan pemerintahan daerah. (TIM)